1. Séances (Sesi Komunikasi Dengan Arwah)
Di Akhir abad ke -19 dan awal abad ke 20, ritual pemanggilan arwah menjadi sebuah tren spiritual yang melanda daratan Eropa dan Amerika Serikat. Yang dengan seances adalah kegiatan sesi spiritual pemanggilan arwah yang dilakukan secara bersama-sama, biasanya dengan menggunakan media manusia –terutama perempuan, untuk dirasuki arwah atau pun hanya berupa gejala kehadirannya saja. Meja ataupun benda lainnya yang bergetar dijadikan sebagai salah satu ciri kehadiran dari arwah di dalam sebuah ruangan. Bahkan saking popularnya masyarakat di Eropa saat itu banyak yang melakukannya di rumah tanpa memerlukan panduan ahli spiritual, mereka menggunakan papan mistis Ouija. Dan di Era Victoria ini pula sihir dan magis menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan, di dunia hiburan kita mengenal sosok Harry Houdini sebagai pesulap legendaris, Sigmund Freud. Dua sosok tersebut dianggap oleh masyarakat Eropa sebagai tokoh yang memiliki kekuatan mistis dan mental yang baik.
2. Penelanjangan Mumi
Di abad ke-19 para peneliti sejarah, baik antropolog maupun arkeologi sangat bergairah untuk melakukan penelitian terhadap kekayaan peradaban Mesir. Salah satu animo mereka yang tinggi adalah ketika mendapatkan mumi dalam sebuah ekspedisi. Mereka akan membawa tubuh mumi tersebut ke negaranya untuk diteliti dengan membuka seluruh kain yang menutupi tubuhnya. Bahkan kegiatan mereka tersebut dilakukan di ruangan terbuka dan dapat disaksikan oleh masyarakat umum yang ingin melihatnya. Bahkan saking popularnya mumi, terjadi sebuah kecurangan dan kongkalikong dalam penemuan dan penjualan mumi, karena tubuh yang dijadikan mumi adalah jenasah para tunawisma ataupun mayat-mayat orang miskin.
3. Busana Duka Cita
Lingkungan yang tidak sehat, buruknya sanitasi dan higienitasi,pencemaran air, pemalsuan makanan, penyakit menular membuat kehidupan di Era Victoria menjadi fenomea yang menyedihkan. Maka tidak heran di masa itu dikenal dengan masa-masa muram, akibat banyaknya mayat berjatuhan dan pemakaman yang berlangsung di setiap harinya. Kemurungan dan kemalangan tersebut biasanya dialami oleh kalangan menengah ke bawah, dan tidak berpendidikan. Bahkan kemurungan tersebut pun tidak lupa singgah di kalangan kerajaan, Pangeran Albert (suami Ratu Victoria) meninggal akibat sebuah penyakit pada 1861. Peristiwa kematian tersebut membuat masyarakat Inggris Raya berduka cita, mereka menggunakan cara apapun untuk menunjukan rasa simpati mereka terhadap sosok Albert, salah satunya adalah busana hitam. Para pelaku industri pakaian yang melihat peluang bisnis tersebut kemudian melakukan dan menciptakan sebuah tren busana dan aksesoris ‘duka cita’ yang menjadi ciri khas busana Era Victoria.
4. Mesmerisme (Hypnosis)
Abad ke -19 merupakan era ilmu dan pengetahuan, bahkan di era ini pula kegiatan hipnosis menjadi popular. Hipnosis yang disebut juga dengan magnetisme hewan, karena korbannya akan seolah-olah seperti hewan yang patuh. Hipnosis pun menjadi bahan tulisan novel dan tulisan ilmiah. Namun di Era Victoria kegiatan hipnosis lebih banyak digunakan untuk menunjukan bahwa seseorang tidak dapat merasakan kesakitan dalam sebuah operasi medis, ataupun dalam upaya menyembuhkan kelainan jiwa seseorang.
5. Mengoleksi Benda-Benda Aneh
Di Era Victoria, kegiatan mengoleksi benda-benda aneh menjadi tren terutama dikalangan masyarakat menengah ke atas. Mereka selalu memiliki sebuah ruangan khusus untuk barang-barang koleksi kebanggaannya tersebut, terkadang terlihat menjijikan ataupun menakutkan. Beberapa benda yang mereka koleksi biasanya berupa penemuan spesimen baru atau aneh di bidang zoologi, botanis, arkeologi dan geologi. Bagian kepala, kulit, cangkang, senjata kuno, mesin teknologi kuno dan sebagainya. Mereka menyimpang benda-beda koleksinya dalam sebuah kabinet khusus dan beberapa bahkan dipamerkan melalui etalase.
6. Pornografi
Jangan pernah berpikir bahwa p0rn0grafi ditemukan di abad 20, karena kegiatan seksual ini telah ditemukan bahkan digemari masyarakat Eropa terutama kalangan lelaki di Era Victoria. Bahkan di Era Victoria ini pula lahir berbagai orientasi seksual mulai dari yang masih bisa dikatakan halus (soft) hingga keras/kasar (hard), kita dapat menemukan perjalanan p0rn0grafi tersebut di berbagai literatur dan fotografi yang diproduksi di era tersebut. Meskipun kebanyakan tulisan-tulisan erotis di Era Victoria tidak selalu menyertakan nama penulisnya, namun melalui tulisannya kita dapat mengenali dunia p0rn0grafi seperti yang sekarang ini. Istilah-istila dan orientasi seksual yang sekarang disebut menyimpang telah ada di Era Victoria.
7. Pengawetan Binatang
Jangan pernah berpikir bahwa p0rn0grafi ditemukan di abad 20, karena kegiatan seksual ini telah ditemukan bahkan digemari masyarakat Eropa terutama kalangan lelaki di Era Victoria. Bahkan di Era Victoria ini pula lahir berbagai orientasi seksual mulai dari yang masih bisa dikatakan halus (soft) hingga keras/kasar (hard), kita dapat menemukan perjalanan p0rn0grafi tersebut di berbagai literatur dan fotografi yang diproduksi di era tersebut. Meskipun kebanyakan tulisan-tulisan erotis di Era Victoria tidak selalu menyertakan nama penulisnya, namun melalui tulisannya kita dapat mengenali dunia p0rn0grafi seperti yang sekarang ini. Istilah-istila dan orientasi seksual yang sekarang disebut menyimpang telah ada di Era Victoria.
7. Pengawetan Binatang
Salah satu kesenangan lainnya selain mengoleksi benda-benda aneh, masyarakat kalangan menengah – atas adalah dengan mengumpulkan hiasan binatang yang telah diawetkan. Seperti hasil karya Walter Potter (1835-1918), diorama dari hewan-hewan yang telah dikuliti kemudian dimasukan kapas dan material lainnya ke dalam tubuh mereka sehingga terlihat padat. Hasil karya Potter masih dapat Anda temui di museum yang terletak di Bramber, Sussex, Inggris. Bahkan hasil karya Potter berupa awetan landak berhasil memukau sejumlah pengunjung di Great Exhibition yang berlangsung pada 1851.
8. Ramalan
Jika saat ini dikenal teknik ramalan dengan menggunakan dauh teh, telapak tangan bola kristal, namun di Era Victoria Anda akan menemukan para peramal yang membaca kehidupan seseorang melalui dadu, buah apel, kacang, cermin, lilin, kartu, biji-bijian, mimpi, koin, tahi lalat, kutil dan bahkan mendatangkan arwah. Wow! Lebih bervariasi lagi ternyata. Dan kegiatan meramal dan diramal merupakan hal yang menyenangkan dan banyak dilakukan oleh masyarakat di Era Victoria.
9. Le Théâtre d’Ombres (Pertunjukan Bayangan)
Pada 1887, Henri Rivere mengenalkan sebuah pertunjukan drama yang berbeda, ia menamakannya dengan ‘Pertunjukan Bayangan’ di kawasan terkenal di Perancis, Montmartre. Pertunjukan yang dikenalkannya itu lebih rumit dari pertunjukan yang sama di zaman sekarang. Henri menggunakan seperai, lampu obor, dan tangan yang diinstalasikan menyerupai sosok hewan ataupun tanaman. Untuk suara, Henri harus mendatangkan 20 orang anggota paduan suara dan orkestra. Pertunjukan teater bayangan ini sama dengan pertunjukan boneka ala Jepang.
10. Berburu Tanaman Paku
Mengoleksi tanaman, bungan bahkan pohon merupakan kegiatan menyenangkan terutama bagi masyarakat Inggris di Era Victoria. Mereka keranjingan untuk berburu dan memiliki tanaman yang tidak terdapat di kawasannya, ataupun jikapun ada namun cukup sulit untuk mendapatkannya seperti tanama jenis paku-pakuan. Di tahun 1855 kegemaran ini popular dengan sebutan pteridomania, makna singkatnya adalah kecanduan mengoleksi dan merawat tanaman paku. Bahkan mereka sengaja mengadakan sebuah ekspedisi lintas benua seperti ke Asia, Amerika, Eropa hanya untuk menemukan spesimen paku-pakuan jenis baru dan berbeda. Selain mengasyikan tentu berburu tanaman paku-pakuan ini sangat menggetarkan dan berbahaya, terlebih memasuki kawasan hutan rimba yang lebat, binatang buas dan suku pedalaman yang asing akan peradaban masyarakat Eropa adalah ancaman serius.